Dalam menghasilkan karya tulis, Anda harus kreatif, inovatif dan prosedural. Kreatif dan inovatif, berarti Anda sedapat mungkin menuangkan ide penulisan dengan sempurna. Kata sempurna diartikan lebih luas berarti tidak tercela. Untuk mencapai itu perlu adanya kemampuan menulis yang baik. Sedangkan prosedural, artinya Anda tetap berpatokan terhadap prosedur penulisan, mulai dari tekhnik menulis, bentuk hingga ketatabahasaan.
Anda bagian dari tulisan yang dihasilkan. Karenanya, dari awal ditegaskan, bebaskan ide-ide ataupun gagasan-gagasan Anda menulis. Menulis bebas, memberikan kesempatan untuk secara bebas melahirkan karya tulis. Anda dapat memilih dan menentukan sendiri tema, bentuk serta isi tulisan.
Berbeda dengan menulis terikat yang mengikat, baik mengenai tema, isi maupun bentuknya, yang biasanya berlaku bagi para pelajar maupun mahasiswa maupun kepentingan individu dan penerbitan, menulis bebas model menulis yang topik hingga isinya menurut keinginan Anda sendiri. Anda berkarya dari jiwa sendiri tanpa ada interpensi dari orang lain. Itulah sebenarnya bentuk kebebasan dalam menulis.
Dewasa ini, keterampilan menulis sangat memegang peranan penting. Sepertinya, tidak ada satu pun profesi bergengsi yang tidak menuntut kemampuan menulis. Bahkan, di era globalisasi dan keterbukaan informasi sekarang ini banyak pekerjaan yang menuntut adanya keterampilan menulis.
Orang-orang akan mengalami kendala yang berarti jika didalam pekerjaannya tidak dapat menulis. Sebab akan menimbulkan kesulitan bagi dirinya sendiri. Kemampuan menulis perlu dimiliki oleh siapapun yang ingin berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang tidak langsung. Keterampilan menulis sangat penting bagi pelajar dan mahasiswa. Guru dan dosen juga dituntut terampil menulis. Bahkan, pimpinan dan karyawan pun tidak terlepas dari menulis, meskipun dalam skala kebutuhan dan kepentingan perusahaan.
Di beberapa perusahaan-perusahaan besar, dewasa ini telah banyak pula yang menerbitkan buletin maupun majalah di perusahaan itu. Biasanya yang perusahaan terbitkan berupa informasi dan kegiatan-kegiatan didalam perusahaannya. Disana terhimpun berbagai informasi hingga aktivitas perusahaan dan karyawannya.
Dalam strategi menulis, langkah-langkah yang harus dilakukan bermacam-macam, tergantung kemampuan serta wawasan penulisnya. Agar terampil menulis, ada beberapa komponen yang perlu diketahui, yaitu hakikat menulis, tujuan menulis, materi atau bahan tulisan, pendekatan dan tekhnik-tekhniknya.
Seperti diketahui, menulis hakikatnya menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambing grafis (tulisan). Sama halnya membaca, gagasan-gagasan yang disampaikan dalam bahasa tulisan tergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuan atau daya nalar seseorang serta penerapannya. Meski demikian, orang yang lancar membaca belum tentu lancar dalam hal menulis. Seorang yang pandai membaca tulisan orang lain, mengevaluasi, mendefinisi, memberi saran bahkan mengkritiknya, namun ketika dihadapkan pada kemampuannya menulis, belum tentu pula dia dapat melakukannya dengan sempurna.
Dalam kaitan ini, seseorang harus benar-benar teliti dalam tulisannya. Karena, kemampuan dalam memahami bahasa tulisan, bukan sekedar banyak dan lancar membaca saja tetapi tidak terlepas dari daya ingat, imajinasi dan pengalamannya. Pengalaman yang diperoleh dapat mengekspresikan bahasa tulisan.
Ada kalanya, Anda mempunyai dorongan yang kuat menuangkan gejolak jiwa ke dalam bentuk tulisan. Dalam situasi seperti itu, Anda sedang melakukan kegiatan menulis. Proses seperti ini tentu saja baik. Anda telah manfaatkan kesempatan yang baik tersebut. Tuangkan gagasan Anda sebebas mungkin sesuai tema/topik. Arahkan pikiran Anda ke satu titik tujuan agar tulisan itu betul-betul sempurna.
Bagi penulis, ide adalah “makhluk” yang menggemaskan. Kedatangannya tak dapat dijadwal tepat waktu. Kadang ketika kita sangat membutuhkan, dia malah jual mahal, bersembunyi entah di mana. Ketika kita sedang tidak siap menulis, dia malah menari-nari menggoda otak kita. Namun tidak usah kuatir. Anda sebenarnya dapat memasang umpan yang jitu untuk mengail ide pada saat membutuhkannya. Anda memiliki tiga jenis umpan, yaitu umpan ingatan, umpan pengamatan, dan umpan riset. Kita dapat memulai mendapatkan bahan cerita dari apa yang sudah dimiliki, yaitu ingatan atau memori.
Salah satu kunci untuk membuka peti ingatan Anda dengan kode kata. Cara yang dipakai, memilih kata kunci dari tema cerita atau premis yang sudah ditentukan. Kata ini dipakai sebagai pijakan awal yang akan menuntun Anda untuk menemukan satu tema cerita yang spesifik. Setiap kata akan memicu Anda untuk memikirkan beberapa pengalaman. Ketika Anda mengingat kembali satu pengalaman, hal itu akan mendorong Anda untuk menghubungkannya dengan pengalaman lain yang mungkin terlupakan.
Curah gagasan (brainstorming), metode ini merupakan pengembangan dari metode kode kata. Berawal dari sebuah kata, Anda menuliskan semua ide yang berkaitan dengan kata tersebut. Anda tidak perlu memusingkan urut-urutannya, alur logika, atau ejaan tulisan. Ketika semua ide sudah dituangkan, selanjutnya bacalah daftar ide Anda. Apakah Anda dapat menarik sebuah benang merah di antara daftar itu? Apakah ada ide yang perlu dibuang? Apakah ada kaitan di antara ide tersebut?
Sementara menulis bebas, metode ini ada yang mengatakan hampir mirip dengan melamun. Caranya diawali dengan suatu kata tertentu, Anda menulis secara bebas. Tidak harus berkaitan dengan kata kunci tertentu (inilah perbedaan dengan curah gagasan). Tujuan utamanya, menulis kalimat sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu, antara 5-10 menit tanpa berhenti. Anda tidak perlu merisaukan arah tulisan tersebut dan ketepatan ejaan. Tulis saja dengan bebas. Jika dirasa sudah cukup, maka baca kembali hasil tulisan bebas tersebut. Temukanlah ide-ide menarik yang dapat dikembangkan. Dari tulisan di atas, kita dapat mengembangkan cerita sesuai dengan ide-ide menarik tersebut.
Sedangkan pemetaan pikiran (mind mapping) adalah sistem perekaman pikiran supaya Anda biasa menggunakan otak kiri maupun otak kanan dengan baik. Seluruh bagian otak digunakan untuk berpikir. Untuk melakukan ini, Anda dapat menggunakan kata-kata kunci, lambang dan warna. Pemetaan pikiran memungkinkan Anda membangkitkan dan mengatur pikiran-pikiran pada waktu yang sama.
Meskipun ingatan dapat menjadi sumber cerita yang kaya, tetapi tidak semua hal masuk ke dalam ingatan Anda. Contohnya, kalau Anda dibesarkan di gunung, Anda mungkin tidak punya kenangan atas kehidupan di perkotaan. Kalau Anda lahir dan besar di kota, Anda mungkin tidak memiliki kenangan atau pengalaman sebagai petani. Untuk itu, Anda dapat memakai teknik pengamatan atau observasi.
Didalam kemiliteran misalnya, sebelum menyerbu sebuah kota, sang perwira biasanya mengirimkan unit mata-mata untuk menyusup ke sasaran serbu. Tugas mereka mengamati situasi di dalam kota dan mengumpulkan informasi intelejen sebanyak-banyaknya. Misalnya, mencatat keadaan jalan, pembangkit listrik, instalasi militer, sarana komunikasi, jumlah penduduk, dan sebagainya. Mirip dengan agen spionase, dalam metode ini Anda mendatangi sebuah tempat dan mencatat apa saja yang menonjol dan berkesan bagi Anda.
Setelah memahami tekhnik dan proses penulisan, saatnya Anda menulis mandiri tanpa dibimbing maupun terpaku dengan berbagai resensi yang justru bukan murni karangan sendiri. Jalan pikiran Anda, buah karya dari tulisan yang Anda buat. Biarkan ia mengalir seperti air sungai yang mengikuti arus.
Disarankan, selama proses menulis, Anda jangan pernah berpikir diluar dari yang tengah dikerjakan. Seperti, Anda sambil memikirkan kabar orang dirumah, tulisan yang belum rampung-rampung, ada pekerjaan yang belum selesai, apa yang akan dilakukan besok atau ada janji mau bertemu dengan seseorang dan lain sebagainya. Jauhkan dulu pikiran-pikiran itu. Sebab akan mengganggu konsentrasi.
Boleh jadi, karena pikiran bercabang, apa yang sebelumnya telah tergagas tiba-tiba saja hilang dari ingatan dan Anda harus mengingatnya lagi dengan susah payah. Hal ini justru akan memeras otak Anda dalam menulis. Pikiran terkuras hanya untuk mengingat. Sementara, penuangan ide didalam tulisan yang Anda kerjakan masih berjalan. Oleh sebab itu, fokuskan saja ke penulisan jika memang ketika itu Anda sedang menulis.
Saat tangan Anda bergerak menulis, satukan dengan gagasan. Jangan buyarkan keinginan dan harapan dibenak Anda dengan hal-hal yang tidak perlu. Selagi ide terus mengalir terus saja menulis. Mumpung masih ketemu jalurnya. Perkara mengedit bisa dilakukan sambil jalan atau belakangan setelah semua tulisan telah selesai. Rampungkan dulu kalimat-kalimat dan paragraf yang Anda tuangkan.
Setiap kata, huruf maupun kalimat yang Anda tulis akan menjadi paragraf. Kalimat-kalimat yang tertulis berhubungan satu sama lain didalam paragraf tersebut. Seraya menulis, perhatikan hubungan masing-masing paragraf serta kaitannya dengan tema tulisan. Ini akan membantu Anda didalam pengembangan tulisan.
Tema atau topik turut menentukan isi tulisan. Begitu pula sebaliknya, isi tulisan harus berdasarkan tema penulisan. Itu sebabnya, selama dalam proses penulisan Anda tetap berpatokan dengan judul maupun sub judul tulisan yang menjadi titik temu dari karya tulis yang dikerjakan.
Setiap karya tulisan, perlu memiliki tema yang dominan atau ide pokok. Tema perlu tertulis dengan jelas dan gamblang. Sebuah karya kreatif, tema dapat terungkap perlahan-lahan dalam pengembangan karya tersebut. Pada akhirnya, tema ini hanya dapat di mengerti sepenuhnya oleh pembaca di akhir cerita. Akan tetapi, tema diperlukan sejak awal dan berfungsi sebagai benang penyatu antar setiap bab atau paragrafnya. Setiap bagian dari tulisan tersebut perlu berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Inilah yang menyatukan sebuah karya tulisan.
Tema karya kreatif mungkin tidak pernah dinyatakan secara tersurat. Contohnya, tema pokok dari "Dr. Zhivago" karya Boris Pasternak adalah integritas pribadi, kejujuran kepada diri sendiri dalam pikiran serta tindakan. Hal-hal ini tidak pernah disebutkan, tetapi ditunjukkan dari sikap karakter-karakter utama; masing-masing dari mereka menampilkan kekuatan dan keberanian dalam menjaga integritas di dunia yang kejam, kacau, dan tampak tak bermoral.
Dalam sebuah novel, terkadang Anda menemukan tema yang bercabang-cabang menjadi beberapa sub tema. Karena ceritanya yang panjang, novel Dr. Zhivago memiliki campuran beberapa tema dan ide.Ada banyak ruang untuk memunculkan kritik terhadap kebangkitan komunisme, terhadap perang dan agresi pada umumnya, terhadap kekuasaan yang berbeda-beda dan juga terhadap cinta. Akan tetapi, sub tema-sub tema ini harus kembali kepada tema yang utama untuk memperkaya pemahaman dan pengalaman Anda tentang ide utama tersebut.
Sebagai perbandingan, cerpen pendek atau puisi dapat berfokus sepenuhnya pada satu tema. Walaupun demikian, terkadang ada acuan tersirat atau bahkan acuan gamblang untuk ide atau tema-tema lain. Sebab, tidak ada satu ide atau pengalaman yang berdikari, tetapi pasti berhubungan dan berkaitan dengan ide serta pengalaman-pengalaman lain.
Anda dapat mengembangkan tema dengan cara apa saja, atau melalui teknik yang beragam, seperti pikiran serta ucapan-ucapan dari karakter, tindakan-tindakan karakter, membandingkan beberapa masyarakat atau beberapa generasi dalam sebuah masyarakat, identifikasi nilai dan pengalaman-pengalaman bersama antara kelompok atau generasi-generasi, cara-cara menghadapi dan mengatasi lingkungan, penggunaan simbolis dari lanskap dan alam, ide-ide yang diulang dalam bentuk yang berbeda, simbol atau hal-hal kebudayaan yang diulang, dan nilai-nilai yang dikontraskan.
Salah satu cara untuk merencanakan tulisan Anda dengan menentukan tema pokok tulisan, memikirkan cara untuk mengembangkannya, dan menuturkan kompleksitas serta aspek-aspeknya lewat beberapa sub tema yang berbeda. Tanyakan pada diri Anda, "Apa yang ingin saya katakan?", Kemudian katakan kepada diri Anda lagi dan lagi, "Apa yang perlu saya katakan tentang hal ini?". Meditasi secara terus-menerus tentang tema dapat menghasilkan harta ide yang melimpah.
Untuk mengerti bagaimana tema dikembangkan, misalnya coba baca beberapa cerita pendek dan novel-novel yang benar-benar Anda sukai. Amati tema didalam cerita tersebut diperkenalkan, dan bagaimana tema tersebut dikembangkan. Selain itu, berlatihlah dengan proses "asosiasi bebas".
Untuk melatih proses ini, Anda hanya perlu mengamati beberapa pikiran, gambar, kenangan, orang, peristiwa dan lain-lain yang masuk dalam pikiran ketika Anda fokus pada suatu ide. Contohnya, sebut saja Anda berencana menulis sebuah tema tentang tanggung jawab pribadi. Alih-alih mencoba membentuk tema itu dengan kesadaran sejak awal, tulislah setiap gambar atau kata yang muncul dalam benak Anda.
Setiap orang akan muncul dengan koleksi bahan-bahan yang bersifat pribadi dan sangat berbeda-beda. Karena dapat dikatakan tidak ada dua orang pun di dunia yang menjalani kehidupan yang sama atau merasakannya dengan cara yang sama. Hasil dari latihan "asosiasi bebas" seperti ini dapat memberikan bibit-bibit untuk menumbuhkan dan mengekspresikan tema Anda.
0 komentar:
Post a Comment